Juara 3
undefined
Final Divisi I 2009 Disiarkan TVRI
JAKARTA- Pertandingan pamungkas kompetisi Divisi I Liga Indonesia 2009-2010 bakal disaksikan puluhan juta pasang mata di seluruh Tanah Air melalui tayangan langsung TVRI. Stasiun televisi milik pemerintah ini sudah menjalin kerja sama dengan Badan Liga Amatir Indonesia (BLAI) PSSI untuk merelai laga puncak kompetisi Divisi I tersebut pada Rabu (17/2/2010) mulai pukul 17.30 WIB dari Stadion Singaperbangsa, Karawang.
Ketua BLAI Iwan Budianto mengatakan, TVRI sudah menjanjikan akan mengemas tayangan langsung final kompetisi Divisi I Liga Indonesia. Mereka siap membuatnya secara menarik sehingga memikat penggemar sepak bola, ungkap Iwan di Sekretariat BLAI di Kompleks Istora Gelora Bung Karno, Jumat (12/2/2010).
TVRI, menurut Iwan, dipilih sebagai mitra tayangan langsung final Divisi I ini karena memiliki jangkauan siaran yang sangat luas ke seluruh Tanah Air. Hal ini selaras dengan fatsun kompetisi Divisi I yang sejak awal melibatkan tim-tim dari hampir seluruh penjuru Tanah Air, yang bertarung sejak babak reguler di tingkat wilayah (zona) hingga berpuncak ke tingkat nasional.
Babak final akan mempertemukan pemenang laga semifinal yang dipertandingkan dua hari sebelumnya, yakni Senin (15/2/2010), antara Perserui Serui dari Papua dan Persekam Metro Malang Jawa Timur mulai pukul 15.30 WIB, disusul partai antara PSCS Cilacap Jateng dan Persemalra Tual Maluku Tenggara mulai 17.30 WIB.
BLAI semula akan menggelar babak final tersebut dengan langsung mempertemukan juara dari babak delapan besar di Karawang dengan juara babak delapan besar di Yogyakarta. Namun, atas permintaan dari perwakilan keempat tim yang lolos ke babak semifinal, sistem tersebut kemudian diubah.
"Mereka meminta agar dilakukan babak semifinal dulu, kemudian final. Semifinal seperti biasa dilakukan secara silang, antara juara grup yang satu dengan runner-up grup lainnya, demikian sebaliknya," jelas Iwan yang didampingi Sekretaris BLAI Syauqi Suratno dan Direktur Bisnis Petri Octavianus.
Seperti diberitakan sebelumnya, babak delapan besar dilangsungkan di Karawang dan Yogyakarta. Grup Karawang digelar pada 1, 3, dan 5 Februari, dijuarai PSCS Cilacap, dengan runner-up Persekam Metro Malang, disusul PS Bengkulu dan PSLS Lhokseumawe. Grup Yogyakarta dilangsungkan pada 5, 7, dan 9 Februari, dan berakhir dengan urutan Perserui Serui, Persemalra Tual, PS Barito Putra, dan PS Persikubar Kutai Barat.
Pada musim kompetisi 2009-2010 ini, BLAI tinggal merampungkan laga Divisi III yang saat ini baru memasuki rangkaian pertarungan babak 16 besar. BLAI mengharapkan paling lambat pertengahan Maret kompetisi Divisi III ini sudah bisa diselesaikan.
"Kita harus segera fokus untuk melaksanakan kompetisi liga amatir tahun berikutnya, tentunya dengan harapan bisa lebih baik dari musim kompetisi 2009-2010 ini," ujar Petri Octavianus, Direktur Bisnis BLAI.
Dengan platform menggelar kompetisi yang lebih baik dari tahun ke tahun itu, BLAI terus berusaha keras menjalin kemitraan dengan para sponsor, sejauh tidak bertentangan dengan regulasi yang ada. Jika pada musim kompetisi 2009-2010 BLAI sudah berhasil menggandeng produsen bola sepak Pespex serta produk apparel Leageu, BLAI saat ini masih melakukan negosiasi dengan beberapa calon sponsor, termasuk dari kalangan telekomunikasi dan perbankan.
"Ada beberapa perusahaan lokal lain yang sudah kami dekati, ada yang baru sampai tahap perkenalan dan ada juga yang sudah ke negosiasi," jelas Petri Octavianus, perwira tangguh BLAI dalam penggalangan kemitraan dengan sponsor (Kompas)
Ajukan Tuan Rumah
Barito dan Persikubar Melenggang
LIBER Persikubar Dwi Santo dkk menunjukan disiplin yang tinggi menjaga barisan belakang dan memenuhi janjinya dengan publik Kutai Barat dan manajemen Persikubar untuk meraih satu poin satu.
Terbukti tiga striker Barito Putera, Ihrom Safii, Gatot Ismawan dan mantan pemain Persepar Sugeng Wahyudi, dibuat tak berkutik.
Permainan cantik ketiga penyerang tim 1000 Sungai itu, saat menghadapi Persepar maupun saudara mudanya Persiko Kotabaru tak terlihat.
Justru, sejumlah serangan yang dirancang terkesan ‘diatur’ tak tajam . Bahkan barisan belakang Persikubar yang menghajar laju gerakan Sugeng maupun Ihrom dari belakang tak mendapat kartu kuning wasit.
Keberhasilan Dwi Santo dkk membuat pelatih Persikubar, Jamrawi sumringah begitu Dwi Santo dkk berhasil menahan imbang tanpa gol Barito Putera pada laga Kompetisi PSSI Divisi I Liga Indonesia di Stadion 17 Mei Banjarmasin, Selasa (22/12) petang.
Hasil imbang itu sesuai prediksi Jamrawi dan tekad libero Dwi Santo dkk untuk meraih poin satu agar bias menuju tim promosi Divisi Utama, tahun depan.
Sebaliknya, performa Laskar Antasari --julukan Barito Putera—membuat sang pemilik Barito Putera, Sulaiman HB memilih balik kanan karena di babak pertama tak ada satu gol pun dipersembahkan striker Barito Putera.
Ketua KONI Kalsel itu, sepertinya tak senang dengan hasil pertandingan babak pertama, “Bertanding seperti Badak,” katanya kepada seorang anggota Samapta Poltabes yang berjaga di tribun utama.
Benar saja, usai menyerahkan sebuah televisi kepada seorang penonton, Sulaiman HB bergegas meninggalkan Stadion 17 Mei Banjarmasin. Padahal, dia memakai kaus pendukung bertuliskan Barito Mania.
Sang arsitek Barito Putera, Salahuddin mengakui performa pemain Barito Putera menurun. Namun, itu akan dibuktikan kembali saat berlaga di delapan besar, tahun 2010.
“Tak ada main-main, ada kalanya pemain itu di bawah peformanya. Tapi mereka akan buktikan di delapan besar nanti,” kata Salahuddin yang tampak tak kecewa dan tak pula terlalu gembira.
Sementara, Persiko berhasil membalas kekalahannya dengan menekuk Persepar 2-0 di Lapangan Rindam VI Tanjungpura, Banjarbaru .
Kedua tim sama-sama gagal menuju delapan besar karena Barito Putera bertanding tanpa gol dengan Persikobar. Hasil imbang itu, otomatis memupus harapan Persiko Kotabaru turut kedelapan besar bersama Persikubar dan Barito Putera. Banjarmasin Post
Pemain Persebi Pukul Wasit
Dua Penalti Menangkan Persibat
BATANG-Kemenangan yang ditunggu-tunggu warga Batang datang juga. Persibat menundukkan Persebi Boyolali 2-0 (1-0) dalam lanjutan putaran kedua kompetisi Divisi I PSSI di Stadion Moh Sarengat, Senin (9/11) kemarin.
Namun, partai itu ternoda oleh insiden pemukulan terhadap wasit Sutikno. Wasit memberikan tendangan penalti setelah striker Arin Kusmanto dijatuhkan pemain belakang lawan di kotak terlarang.
Keputusan itu direspons dengan pengeroyokan oleh para pemain Persebi. Tendangan maupun pukulan berkali-kali mendarat di badan wasit asal Magelang tersebut.
Pertandingan pun terpaksa dihentikan sementara. Akhirnya tim tamu menerima keputusan wasit. Mantan pemain PSSI Barreti, Dwi Priyo Utomo, yang ditunjuk menjadi algojo berhasil menjalankan tugasnya. Tendangan kerasnya gagal diantisipasi kiper. Stadion Moh Sarengat pun seakan bergetar menyambut gol itu. Suporter Roban Mania dan Rewo-Rewo berjingkrak ria.
Tuan rumah tampil impresif. Jessie Mustamu yang baru sepuluh hari melatih, mampu menghidupkan tim. Bola mengalir lancar dari lini ke lini. Kedudukan 1-0 bertahan sampai wasit meniup peluit tanda babak pertama usai.
Babak Kedua Pada babak kedua, Persibat mampu menjaga konsistensi. Mereka tampil cepat. Barisan belakang yang diisi Handoro, Dwi Priyo Utomo, dan kapten Sugiyanto Ambon tampil taktis. Kiper Agus Tri Laksono juga bermain cemerlang. Para gelandang seperti Heru Purwono, Budiyanto, Abdul Kodir, dan Sugito, lancar mengalirkan bola ke lini depan.
Tampil sebagai ujung tombak adalah Arin, Bagong Sukirno, dan Kholis.
Permainan cepat diantisipasi tim tamu dengan permainan keras. Baru beberapa menit babak kedua berjalan, gempuran ”Banteng Alas Roban” mengakibatkan bek Sugiarto hands ball di kotak terlarang. Peristiwa itu terjadi di depan wasit.
Sutikno kembali menunjuk titik putih. Giliran pemain debutan Bagong ditunjuk menjadi eksekutor. Tendangannya mengecoh kiper Hadi Suryanto 2-0. ”Kami senang. Anak-anak sudah beradaptasi dan menerapkan instruksi dengan baik. Terima kasih juga kepada penonton,” ujar Jessie.
Asisten Manajer Bidang Teknik, Haryo Deko Dewo mengungkapkan kemenangan itu tidak lepas dari dukungan masyarakat. ”Terima kasih kepada Rewo-Rewo yang telah hadir. Demikian juga, Roban Mania. Kedatangannya telah mebuat anak-anak bermain penuh semangat,” katanya.
Persibat akan mengakhiri kompetisi dengan menghadapi PSBK Blitar, Minggu (15/11) mendatang. ”Kami mengharapkan kembali dukungan masyarakat. Ini semua untuk kejayaan Persibat,” imbuh Asisten Manajer Personalia Yuswanto.(ar-22/Suara Merdeka)
Persida Selamat, Persikoba Terancam Degradasi
SIDOARJO - Persida Sidoarjo terhindar dari ancaman degradasi kompetisi Divisi I PSSI. Kepastian itu diperoleh setelah di laga pemungkasnya kemarin sore (9/11), Persida berhasil menahan imbang tuan rumah Persekam Metro FC dengan skor FC 0-0 di Stadion Kanjuruhan, Kab Malang.
Dengan tambahan satu poin itu, Laskar Jenggolo -julukan Persida- total mengoleksi poin sembilan. ''Kami sangat bersyukur bisa bertahan di Divisi I. Perjalanan kami mengarungi musim ini sangat berat. Setelah ini, kami akan mengevaluasi," kata Rosid Mardani, Sekum Persida, kemarin (9/11).
Rosid mengungkapkan, hari ini rencananya pengurus akan mencairkan gaji terakhir pemain seperti yang dijanjikan. ''Kami juga akan memberikan bonus untuk tim," sambungnya.
Dengan kepastian bertahannya Persida, tim yang akan terdegradasi ke Divisi II diperebutkan oleh Persid Jember dan Persikoba Batu. Tapi di atas kertas, peluang Persid untuk mengikuti jejak Persida sangat terbuka.
Sebab, di laga ketujuh kemarin, Persid mengalahkan pimpinan klasemen grup VI, Persikubar Kutai Barat, dengan skor 2-1. Bertanding di Stadion Notohadinegoro, Persid unggul lebih dulu pada menit ke-22 lewat tendangan Junaidin Capung. Tapi, Persikubar yang belum sekali pun tersentuh kekalahan berhasil menyamakan kedudukan lewat Khoirul Anam pada menit ke-77.
Kepastian kemenangan Persid ditentukan oleh gol Anang pada menit ke-90. Dengan kemenangan itu, Persid mengemas poin tujuh.
Persikoba menjadi kandidat terkuat sebagai tim yang bakal terdegdrasi. Sebab, hingga saat ini, mereka baru mengemas poin empat. Secara matematis, Persikoba memang masih bisa bertahan. Asalkan mereka berhasil menang di dua laga terakhir. Tapi, masalahnya, dua laga terakhir Persikoba dilangsungkan di kandang lawan. Yaitu, melawat ke markas Persikubar pada Kamis lusa (12/11) dan melawat ke markas Persid pada Minggu ( 15/11). (ali/hdi/ko/Jawa Pos)