PSBK 2009  

Diposting oleh persikaba

PSBK Seleksi Lokal 2009
BLITAR - Seleksi pemain tahap per­ta­ma PSBK Blitar sudah selesai di­lak­sa­na­kan kemarin. Namun hingga kemarin, ar­si­­tek Sunardi C belum mengumumkan sia­­pa saja nama-nama yang akan mengisi sku­­ad berjuluk Laskar PETA dalam kom­pe­­tisi Divisi I mendatang. Yang pasti, hingga seleksi kemarin sore ma­­sih tersisa 50 pemain yang bertahan. Pe­­latih asal Pasuruan itu, belum me­nga­m­bil keputusan satupun pemain yang di­nya­takan lolos. Tapi, dia justru me­mu­lang­­kan semua pemain yang masih ber­ta­han tersebut. Hal itu dilakukan karena Sabtu dan Minggu seleksi diliburkan.Rencananya, seleksi pemain akan di­lan­jut­­kan kembali Senin pekan depan. Dari 50 pemain yang dipulangkan tersebut ti­dak dipanggil semua. Pelatih yang juga man­­tan punggawa Arema Malang itu ha­nya akan memanggil kembali pemain-pe­mai­n yang dianggap sesuai kriteria. “Kita akan melakukan pengurangan lagi. Se­mua pemain sekarang kami pu­langkan. Nan­­ti pemain yang lolos seleksi tahap pertama, akan dipanggil lagi Senin de­pan,” beber Sunardi.
Siapa saja pemain yang lolos? Sunardi eng­­gan memberi keterangan. “Tunggu Se­­nin saja. Mereka yang minggu depan da­­tang kesini, ya itulah yang lolos tahap per­­tama,” jelas Sunardi.Sedangkan pemain-pemain PSBK mu­sim lalu yang mengikuti seleksi sampai se­­­leksi terakhir kemarin masih bertahan. Ke­­mampuan mereka agaknya masih sulit di­­geser pemain-pemain seleksi. Me­reka, an­ta­ra lain Reza Aditnya, Su­pri­yanto, Ba­yu Prisma, Saigol, Iswandi Ya­sin, Ferry Yu­­dhawan, M Sholeh, Ghofur, Agus Tri­ono, Suharno, Sigit Oktarianto, da­n Fendi Wi­­bianto.
Namun demikian, pemain lama PSBK ter­­sebut tampaknya harus berjuang ek­tra­ke­ras mempertahankan posisinya. Sebab, m­a­teri pemain yang mengikuti seleksi cu­kup bagus. Apalagi, manajemen me­ne­gas­kan mereka juga akan diseleksi lagi. Arti­nya, belum ada jaminan semua pe­main musim lalu akan bertahan. “Kita akan mempertahankan mereka-mereka ya­ng memang layak untuk Divisi I,” kata Su­nar­di. (yog/radar tulungagung)

PSBK 2009  

Diposting oleh persikaba

9 maret 09

PSBK Seleksi

BLITAR - Seleksi pemain PSBK Blitar tahap pertama telah usai Sabtu kemarin. Dari sekian banyak pemain yang mengikuti seleksi, hanya beberapa gelintir yang lolos. Pemain yang dinilai sesuai kriteria yang diinginkan pelatih Sunardi C jumlahnya tidak sampai sepuluh orang. “Hasil pengamatan saya dalam seleksi kemarin hanya tujuh pemain yang layak. Tapi, ini baru tahap pertama,” kata Sunardi, pelatih PSBK Blitar saat dimintai konfirmasi kemarin.Penjaringan pemain yang dilakukan PSBK selama satu pekan kemarin benar-benar selektif. Betapa tidak, seleksi yang dilaksanakan mulai Senin sampai Jumat itu diikuti lebih dari seratus pemain. Namun, pelatih Sunardi hanya merekrut tujuh pemain. “Selain tujuh pemain tersebut, kami telah mencatat nama pemain lain yang bisa dipanggil sewaktu-waktu jika nanti diminati,” jelas Sunardi. Tujuh pemain yang dinyatakan lolos tidak hanya yang mempunyai kemampuan yang ciamik. Namun, mereka juga sudah mempunyai pengalaman di kancah Divisi I. Antara lain, Agus “Dhinho” (gelandang serang) dari Persida Sidoarjo, Sugianto (libero), mantan pemain Deltras, Mantan pemain Persibo Zaini (stopper), Mantan pemain Persida A Hamid, pemain U-21 Persela Catur (stopper), pemain PSBK Divisi III Awik (winger), dan Sahari Gultom penjaga gawang dari PSS Sleman. Tujuh pemain yang lolos seleksi ini akan dipanggil lagi setelah Jumat sore lalu dipulangkan. Mereka harus sudah di Blitar Senin besok untuk memulai latihan. Ketujuh pemain tersebut juga akan direkomendasi ke manajemen untuk direkrut. “Sementara tujuh pemain ini yang akan saya rekomendasikan,” jelas pelatih asal Pasuruan ini. Sunardi menjelaskan, tujuh pemain yang lolos tersebut diluar dari pemain PSBK. Dia mengaku sudah mempunyai gambaran soal pemain musim lalu tersebut. Menurut Sunardi, pemain PSBK yang akan dipertahankan hanya sekitar Sembilan orang. Namun, Sunardi belum berani membeberkan nama-nama pemain PSBK yang dinilai masih layak. “Pemain lama yang bertahan mungkin maksimal sembilan orang. Kalau ditambah tujuh pemain baru, jadi sudah ada 16 pemain,” lanjut Sunardi. Namun, dari proses seleksi kemarin sudah gambaran pemain lama yang dipertahankan sudah mulai terlihat. Perkiraan pemain yang masih bertahan, diantaranya Reza Aditya, Iswandi Yasin, Saigol, Ferry Yudhawan, Fendi Wibianto, Sigit Oktarianto, dan yang lainnya. “Saya belum bisa sebutkan sekarang. Tunggu minggu depan saja, kelit Sunardi. (yog/radar tulungagung)

hasil Raparnas  

Diposting oleh persikaba

Raparnas PSSI 2009, Untungkan Jatim

SURABAYA - Sejumlah perubahan format kompetisi yang dirumuskan dalam Raparnas PSSI lalu membawa keuntungan bagi Jatim. Ketua Umum Pengda PSSI Jatim Haruna Soemitro menyatakan, dengan berubahnya Divisi Utama menjadi tiga wilayah dan bertambahnya peserta menjadi 36, sejumlah klub Jatim akhirnya dapat promosi cuma-cuma ke Divisi Utama. Raparnas itu dilaksanakan pada 22 Februari lalu di Jakarta.Persipro Kota Probolinggo yang musim lalu menduduki peringkat kedelapan Divisi I dan PSBI Kabupaten Blitar yang berada di bawahnya akan bertanding di Divisi Utama musim depan. Satu tim lagi, PS Mojokerto Putra yang berstatus sebagai juara Divisi I musim lalu. ''Jatim memang diuntungkan dengan kebijakan ini. Sebab, tim-tim yang menurut format sebelumnya tidak lolos akhirnya bisa lolos ke divisi yang lebih tinggi,'' urai Haruna setelah memimpin rapat koordinasi Pengda PSSI Jatim di Balai Diklat Disperindag Jatim di kawasan Pagesangan, Surabaya, Jumat lalu (27/2/09).Kebijakan tersebut memang tidak saja membuat tim-tim Jatim bertambah di kancah Divisi Utama. Tapi, di kasta kompetisi di bawahnya, sejumlah tim Jatim juga menyusul naik. Di Divisi I, yang kuotanya ditambah menjadi 66 tim, Persekam Kabupaten Malang, PSBK Kota Blitar, dan Persepam Pamekasan ikut masuk. Sedangkan di Divisi II, yang kontestannya ditambah menjadi 100, Persikapro Kota Probolinggo otomatis lolos. Namun, dengan dipakainya format baru itu musim depan, bukan berarti tim yang terdegradasi musim ini urung. Tiga tim terbawah di dua wilayah Divisi Utama tetap akan turun kasta.Haruna menyatakan, regulasi yang dirumuskan dalam raparnas tersebut adalah kebijakan strategis. Sebab, keputusan itu diambil dengan mempertimbangkan masalah efisiensi dan geografis. ''Dengan format baru ini, tim-tim peserta Divisi Utama bisa lebih berhemat,'' ujar mantan manajer Persebaya Surabaya itu. Menurut dia, saat ini kompetisi tidak efektif dan efisien di tengah kondisi klub-klub yang tengah terpuruk secara finansial karena dicabutnya pembiayaan dari APBD. (nar/ko-Jawa Pos)